Senin, 02 April 2012


perjalanan sayang dari ibu


Seorang anak duduk terpaku 
mendengar kata dari ibunya, 
"Ibu sayang kamu, nak!" 
angannya berkelana jauh 
mencari-cari sayang yang 
entah ada dimana. 
diriya berdiri mencari-cari 
sayang dari jutaan kata 
dalam ratusan kamus. 
Dia berlari bahkan terengah-engah 
mengejar sayang itu. 
Demi sayang dia rela 
berpeluh-pluh dan berdarah-darah. 
Dia bertanya pada generasinya, 
(dimana sayang dan bagaimana 
bentuk sayang itu) 
tapi generasinya diam, tertunduk 
tak memberi jawab yang pasti. 
Dia bertanya pada generasi di atasnya, 
(dimana sayang dan bagaimana 
bentuk sayang itu) 
tapi mereka terlalu sibuk untuk 
menjelaskannya, bahkan sebagian 
dari mereka cuek mendengarnya. 
Langkahnya terhenti lalu meraba 
jiwanya dalam hening. 
Sejenak dia atur nafas yang tersengal. 
Mengatur langkah untuk masuk dalam 
ruang putih, bening dan suci. 
berjalan dengan ketakutan tapi 
penuh dengan keyakinan. 
Sayang adalah amarah ibu. 
(saat ibu menampar dia dengan kata-kata 
pedas karena kesalaha dia) 
Sayang adalah kecerewetan ibu. 
(saat ibu berpidato menasehati dia 
tentang kejamnya dunia) 
Sayang adalah apa-apa yang ia rasa 
selama ini dari ibu. 
(saat ibu perhatian karna dia sakit, 
ASI dari ibu, pelukan ibu, senyum ibu, 
dan saat ibu mengusap air mata dia dengan tangannya) 
Dan dia kembali, dan dia telah siap 
menjawab kata-kata dari ibu. 
Tapi, dia melihat ibu dibawa pergi 
sekelompok cahaya putih, menyilaukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar