perjalanan sayang dari ibu
Seorang anak duduk terpaku
mendengar kata dari ibunya,
"Ibu sayang kamu, nak!"
angannya berkelana jauh
mencari-cari sayang yang
entah ada dimana.
diriya berdiri mencari-cari
sayang dari jutaan kata
dalam ratusan kamus.
Dia berlari bahkan terengah-engah
mengejar sayang itu.
Demi sayang dia rela
berpeluh-pluh dan berdarah-darah.
Dia bertanya pada generasinya,
(dimana sayang dan bagaimana
bentuk sayang itu)
tapi generasinya diam, tertunduk
tak memberi jawab yang pasti.
Dia bertanya pada generasi di atasnya,
(dimana sayang dan bagaimana
bentuk sayang itu)
tapi mereka terlalu sibuk untuk
menjelaskannya, bahkan sebagian
dari mereka cuek mendengarnya.
Langkahnya terhenti lalu meraba
jiwanya dalam hening.
Sejenak dia atur nafas yang tersengal.
Mengatur langkah untuk masuk dalam
ruang putih, bening dan suci.
berjalan dengan ketakutan tapi
penuh dengan keyakinan.
Sayang adalah amarah ibu.
(saat ibu menampar dia dengan kata-kata
pedas karena kesalaha dia)
Sayang adalah kecerewetan ibu.
(saat ibu berpidato menasehati dia
tentang kejamnya dunia)
Sayang adalah apa-apa yang ia rasa
selama ini dari ibu.
(saat ibu perhatian karna dia sakit,
ASI dari ibu, pelukan ibu, senyum ibu,
dan saat ibu mengusap air mata dia dengan tangannya)
Dan dia kembali, dan dia telah siap
menjawab kata-kata dari ibu.
Tapi, dia melihat ibu dibawa pergi
sekelompok cahaya putih, menyilaukan.
mendengar kata dari ibunya,
"Ibu sayang kamu, nak!"
angannya berkelana jauh
mencari-cari sayang yang
entah ada dimana.
diriya berdiri mencari-cari
sayang dari jutaan kata
dalam ratusan kamus.
Dia berlari bahkan terengah-engah
mengejar sayang itu.
Demi sayang dia rela
berpeluh-pluh dan berdarah-darah.
Dia bertanya pada generasinya,
(dimana sayang dan bagaimana
bentuk sayang itu)
tapi generasinya diam, tertunduk
tak memberi jawab yang pasti.
Dia bertanya pada generasi di atasnya,
(dimana sayang dan bagaimana
bentuk sayang itu)
tapi mereka terlalu sibuk untuk
menjelaskannya, bahkan sebagian
dari mereka cuek mendengarnya.
Langkahnya terhenti lalu meraba
jiwanya dalam hening.
Sejenak dia atur nafas yang tersengal.
Mengatur langkah untuk masuk dalam
ruang putih, bening dan suci.
berjalan dengan ketakutan tapi
penuh dengan keyakinan.
Sayang adalah amarah ibu.
(saat ibu menampar dia dengan kata-kata
pedas karena kesalaha dia)
Sayang adalah kecerewetan ibu.
(saat ibu berpidato menasehati dia
tentang kejamnya dunia)
Sayang adalah apa-apa yang ia rasa
selama ini dari ibu.
(saat ibu perhatian karna dia sakit,
ASI dari ibu, pelukan ibu, senyum ibu,
dan saat ibu mengusap air mata dia dengan tangannya)
Dan dia kembali, dan dia telah siap
menjawab kata-kata dari ibu.
Tapi, dia melihat ibu dibawa pergi
sekelompok cahaya putih, menyilaukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar