HIKMAH-HIKMAH POLIGAMI DALAM ISLAM

Islam memungkinkan umatnya berpoligami bukanlah tanpa alasan atau tujuan tertentu. Keharusan berpoligami ini memiliki hikmah-hikmah untuk kepentingan dan kesejahteraan umat Islam itu sendiri. Di antaranya adalah;

1. Bahwa wanita itu memiliki tiga hambatan yaitu haid, nifas dan kondisi yang belum benar-benar sehat setelah melahirkan. Jadi, dalam kondisi begini, Islam mengharuskan berpoligami sampai empat orang isteri dengan tujuan kalau tiap-tiap isteri ada yang haid, ada yang nifas dan ada pula yang masih sakit sehabis nifas, maka masih ada satu lagi yang bebas. Dengan demikian dapatlah menyelamatkan suami dari terjerumus ke jurang perzinaan pada saat-saat istri berhalangan.
2. Untuk mendapatkan keturunan karena isteri mandul tidak dapat melahirkan anak. Atau karena istri sudah terlalu tua dan sudah putus haidnya.Dalam pemilihan bakal istri, Islam menyukai wanita yang dapat melahirkan keturunan dari yang mandul, meskipun sifat-sifat jasmaniahnya lebih menarik. Ini dijelaskan oleh Rasulullah dengan sabdanya yang artinya, "Perempuan hitam yang memiliki benih lebih baik dari wanita-wanita cantik yang mandul."
3. Bahwa kaum pria itu memiliki daya kemampuan seks yang berbeda. Andaikan suami memiliki daya seks yang luar biasa, sedangkan istri tidak dapat mengimbanginya atau sakit dan masa haidnya terlalu lama, maka poligami adalah langkah terbaik untuk memelihara dan menyelamatkan suami dari jatuh ke lembah perzinaan.
4. Dengan poligami diharapkan agar dapat terhindar dari terjadinya perceraian karena isteri mandul, sakit atau sudah terlalu tua.
5. Akibat perang yang biasanya melibatkan kaum pria, maka jumlah wanita akan lebih banyak baik mereka itu masih gadis maupun janda.Dengan adanya poligami diharapkan janda-janda akibat peperangan itu dapat diselamatkan dan diberi perlindungan yang sempurna. Begitu juga untuk menghindari banyaknya jumlah gadis-gadis tua yang tidak dapat merasakan hidup berumahtangga dan berkeluarga.
6. Karena banyaknya kaum telaki yang berhijrah pergi merantau untuk mencari rezeki. Di perantauan, mereka mungkin kesepian baik ketika sehat maupun sakit. Maka dalam saat-saat begini lebih baik berpoligami dari si suami melakukan hubungan secara tidak sah dengan wanita lain.
7. Untuk memberi perlindungan dan penghormatan kepada kaum wanita dari kekerasan dan kebuasan nafsu kaum pria yang tidak dapat menahannya.Andaikan poligami tidak diperbolehkan, kaum pria akan menggunakan wanita sebagai alat untuk kesenangannya semata-mata tanpa dibebani satu kewajiban. Akibatnya kaum wanita akan menjadi simpanan atau pelacur yang tidak diperlakukan sebagai istri dan tidak pula mendapatkan hak perlindungan untuk dirinya.
8. Untuk menghindari kelahiran anak-anak yang tidak sah agar keturunan masyarakat terpelihara dan tidak disia-siakan kehidupannya. Dengan demikian dapat pula menjamin sifat kemuliaan umat Islam. Anak luar nikah memiliki hukum yang berbeda dari anak yang dari pernikahan yang sah.Jika gejala ini dibiarkan merajalela dan tidak ditangani dengan hati-hati ia akan bakal menghancurkan umat Islam dan merusak fungsi pernikahan itu sendiri.

Dengan keterangan-keterangan di atas, jelaslah poligami yang diharuskan dalam Islam bukanlah untuk memenuhi nafsu seks saja untuk kaum pria tetapi memiliki maksud dan tujuan untuk kemaslahatan umat Islam seluruhnya. Islam juga tidak memandang mudah akan ketentuan yang berlaku pada suami yang beristri banyak. Sebab itulah untuk mereka secara tegas Allah (SWT) mengingatkan, tanggung jawab mereka bukanlah mudah. Andai kata ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah itu tidak dapat dipenuhi oleh setiap suami yang berpoligami, maka baginya dosa. Ini sudah tentu bertentangan dengan ajaran Islam dan dilarang melakukannya.