- DEBU DIATAS CERMIN
Hidup / jiwa seperti cermin bening;
tubuh adalah debu di atasnya.
Kecantikan kita tidak terasa,
karena kita berada di bawah debu.
(Syair Jalaluddin Rumi)
KEBENARAN
Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:
"Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah
Tidak di bumi, langit atau singgasana.
Ini kepastian, wahai kekasih:
Aku tersembunyi di kalbu orang yang beriman.
Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini. "
(Syair Jalaluddin Rumi)
SEBUAH BUKU
Tujuan sebuah buku mungkin sebagai petunjuk. Namun kau dapat juga menggunakannya sebagai bantal; Kendati sasarannya adalah memberi pengetahuan, petunjuk, keuntungan. (Syair Jalaluddin Rumi)
AKAN JADI APA DIRIKU
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;
Aku telah alami tujuh ratus dan tujuh puluh bentuk.
Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;
Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.
Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.
Maka mengapa takut hilang melalui kematian?
Kelak aku akan mati, Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:
Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat,
Apa yang tidak dapat kau bayangkan.
Aku akan menjadi itu.
(Syair Jalaluddin Rumi) Seorang hamba yang tengah dirundung kesulitan,
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;
Aku telah alami tujuh ratus dan tujuh puluh bentuk.
Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;
Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.
Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.
Maka mengapa takut hilang melalui kematian?
Kelak aku akan mati, Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:
Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat,
Apa yang tidak dapat kau bayangkan.
Aku akan menjadi itu.
(Syair Jalaluddin Rumi) Seorang hamba yang tengah dirundung kesulitan,
- mengeluh, dengan berbagai cara,
- kepada Rabb-nya
Dan Rabb berkata: "bukankah dengan semua derita dan sakitmu engkau menjadi taat dan berdoa dengan berendah
- hati kepada-KU;
Seharusnya yang engkau keluhkan adalah semua kenikmatan
- yang engkau terima yang menyebabkan engkau
- menjauh dari pintu-KU. "
Sejatinya musuhmu adalah obat bagimu; dia ramuan penyembuhmu, dia hadiah untukmu, dia yang menguasai hatimu; karena dia engkau bergegas ber-khalwat kepada Rabb-mu dan sepenuh diri berusaha menemukan Rahmat-NYA (Mevlana Jalaluddin Rumi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar